Tradisi pamer mobil incar masyarakat konsumtif

Tradisi pamer mobil incar masyarakat konsumtif

Pasar otomotif dalam negeri tengah bergairah sejalan dengan stabilitas kondisi perekonomian yang tetap terjaga dan tumbuhnya kelompok masyarakat kelas menengah. Geliat bisnis otomotif nasional memang tidak bisa dilepaskan dari kondisi perekonomian dalam negeri.
Pelaku industri otomotif meyakini, selama kondisi perekonomian tetap kuat diterpa ancaman dan badai krisis keuangan dunia, pasar otomotif akan tetap terjaga. Bahkan, bisa tumbuh cukup signifikan.
Bagaimana tidak, akselerasi ekonomi yang tumbuh cepat, turut mendorong peningkatan pendapatan masyarakat. Kelompok kelas menengah pun tumbuh dan semakin besar.Daya beli yang meningkat, menjadi stimulus untuk memiliki kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor. Pada akhirnya, kondisi ini mendongkrak laju pertumbuhan industri otomotif di Indonesia.
Indikatornya, data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, terjadi peningkatan populasi mobil di Indonesia dalam kurun waktu 11 tahun terakhir. Kenaikannya mencapai dua kali lipat. Jumlah mobil pada tahun 2000 mencapai 5,04juta unit. Jumlah tersebut meroket 117,7 persen menjadi 10,97 juta unit pada Mei 2012.
Industri otomotif semakin produktif. Meski di Jakarta semakin padat dengan kendaraan bermotor, pemerintah sepertinya tidak ingin memperlambat produktivitas industri otomotif, khususnya mobil. Hal itu sempat diutarakan oleh Kementerian Perindustrian. Pemerintah justru mendorong industri otomotif terus memproduksi mobil baru.
Alasannya hanya satu yakni investasi. Dengan memproduksi mobil baru, setara dengan investasi untuk pembangunan pabrik. Setiap bulan, minimal ada satu hingga tiga produsen yang melansir mobil baru.
Mobil yang diproduksi tentunya membidik pasar dalam negeri yang masih cukup besar. Produk-produk keluaran terbaru memiliki target pasar sendiri, mulai dari kalangan menengah, hingga kalangan kelas atas. Untuk mempermudah menjangkau pasar, salah satu sarana yang selalu dipakai dan kini menjadi tren adalah pameran otomotif.
Seperti Indonesia International Motor Show 2012 yang digelar selama10 hari terhitung sejak 20-30 September 2012. Ketua Penyelenggara IIMS 2012 yang juga Ketua Gaikindo Johnny Darmawan menuturkan, setidaknya ada 35 merek kendaraan yang berpartisipasi dalam ajang pamer mobil tahun ini.
Bahkan, Johnny menyebut bahwa ajang pamer mobil ini merupakan yang terbesar dengan menargetkan pengunjung sekitar 350.000. "IIMS adalah ajang adu teknologi-teknologi baru dan produk-produk baru. IIMS kali ini adalah yang terbesar, hampir setiap lahan outdoor terisi penuh," ujar Johnny.
Mobil-mobil yang mejeng di ajang pamer ini juga cukup dikenal.Sebut saja Audi, BMW, Chevrolet, Chrysler, Daihatsu, Dodge, Ford,Geely, Honda, Hyundai, Infinity, Jeep, KIA, Mazda, Mercedes-Benz,Mitsubishi Motors, Mini, Nissan, Peugeot, Smart, Subaru, Suzuki,Tata Motors, Toyota, dan VW. Sedangkan untuk kendaraan niaga yang akan tampil antara lain FAW, Foton, Hino, Isuzu, MAN Trucks,Mercedes-Benz, Mitsubishi Fuso, Tata Motors, Toyota Dyna, serta UDTrucks.
Produsen mobil pun memanfaatkan ajang pamer ini untuk mendongkrak penjualannya. Salah satunya PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Kelompok kalangan kelas menengah menjadi bidikan. Meningkatnya daya beli masyarakat, akan mendorong produsen otomotif berlomba mengeluarkan produk yang terjangkau masyarakat. Masyarakat Indonesia dengan tingkat konsumtif yang tinggi, termasuk salah satu faktor larisnya produk otomotif di pasar dalam negeri.
Public Relation Astra Daihatsu Motor Agus Nardianto mengaku membidik 'orang kaya baru' dengan tingkat daya beli yang mulai meningkat. "Kami mengejar segmen keluarga yang mau memiliki mobil pertama kali atau keluarga menengah," katanya.
-->

0 komentar:

 
Copyright 2009 Berita Versi Gua
BloggerTheme by BloggerThemes | Design by 9thsphere