Cerita-cerita unik yang terjadi saat mengantre iPhone 5

Cerita-cerita unik yang terjadi saat mengantre iPhone 5
Pengantre iPhone 5 di Paris, Prancis

Walaupun ketika awal pertama diperkenalkan ke publik, produk handset Apple terbaru ini banyak mendapatkan cibiran, namun ketika dirilis secara resmi pada hari ini (21/09), banyak orang yang rela menggigil kedinginan untuk mendapatkan 'jatah' pertama iPhone 5.

Antrian orang mengular menunggu dibukanya toko Apple di gedung Opera, Paris, Prancis. Menurut pantauan jurnalis Cnet, banyak orang yang mulai mengantre mulai sore kemarin (20/09). Padahal, suhu di Paris saat ini sedang dingin.

"Tubuh saya menggigil dan membeku. Saya berada di sini sejak pukul satu dini hari," ujar salah seorang pengantre kepada Cnet (21/09).

Uniknya, dengan hawa dingin yang menusuk tulang tersebut, jiwa sosial orang-orang yang mengantre pada saat itu muncul. Mereka saling membantu antar satu dengan yang lainnya.

Bahkan ada seorang yang ikut mengantre di tempat tersebut rela jauh-jauh datang dari Roma, Italia hanya untuk mendapatkan iPhone 5 pertama kali. Laki-laki yang bernama Anthony Fitch tersebut sudah datang dan mengantre sejak hari Rabu (19/09) dan tentu saja, dia berada di urutan pertama.

Di Prancis, iPhone 5 dijual dengan harga EURO 679 atau USD 881 (16GB), EURO 789 atau USD 1,1024 (32GB) dan EURO 899 atau USD 1,167 (64GB), ketiga versi tersebut sudah tidak terkunci (unlocked). Walaupun dihantam hawa yang sangat dingin dan harga yang mahal, namun hal tersebut tidak menyurutkan orang-orang yang ingin segera memiliki produk terbaru dari Apple itu.
Selain dua orang di atas, terdapat seorang bernama Zenghui Li. Dia datang dengan santai dan tiba di tempat tersebut pada pukul 9 pagi. Setibanya di tempat yang dituju, Li sangat terkejut karena tidak menyangka sudah terdapat lebih dari 700 orang yang telah mengantre di depannya.

Tidak hanya publik umum saja, banyak juga fotografer, reporter, wartawan dan kameramen yang ikut memadati daerah tersebut. Namun, sebagian besar dari mereka tidak ikut mengantre melainkan lebih banyak mencari berita atau juga menunggu toko Apple tersebut dibuka sembari menghangatkan diri dengan menyantap makanan dan minum minuman hangat.

Tentu saja, dengan euforia tersebut, membawa berkah bagi cafe-cafe di sekitar tempat itu. Rata-rata cafe tidak menaikkan harga malah memberikan potongan harga untuk menarik pembeli ke tempat mereka.

Selain itu, terdapat beberapa orang yang bekerja di toko retail Apple juga nampak ikut mengantre di tempat tersebut. Ternyata, mereka ikut mengantre disebabkan Apple tidak lagi mendistribusikan produknya ke tempat tersebut.

"Dulu kita tidak perlu bersusah payah seperti ini. Sebelumnya, selama 20 tahun, toko di tempat saya bekerja hanya menjual produk Apple. Namun, hal tersebut berubah setelah Apple mendirikan toko mereka sendiri," ungkap salah seorang yang memutuskan untuk membolos kerja karena ingin mendapatkan iPhone 5.

"Mereka memperlakukan kita seperti kompetitor," lanjutnya.

Untuk mengetahui foto-foto seputar penjualan perdana iPhone 5 di beberapa negara dunia dapat melihatnya di sini dan di sini. Apple en Greve -- La pomme de la discorde.

0 komentar:

 
Copyright 2009 Berita Versi Gua
BloggerTheme by BloggerThemes | Design by 9thsphere