PENDAHULUAN
Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 menghadapi jalan yang terjal dan berliku. Pada level dunia, pada waktu itu Perang Dunia II sedang berkecamuk. Perang yang menewaskan jutaan manusia itu bahkan sangat terasa dampaknya di Indonesia. Wilayah Nusantara menjadi salah satu medan tempur antara Jepang melawan tentara Sekutu. Jepang yang waktu itu menduduki dan menguasai Indonesia pun dengan sengaja menyeret Indonesia masuk ke dalam perang tersebut. Kemiskinan dan kemelaratan akibat penjajahan Jepang dan Perang Dunia II menjadi fakta sejarah yang tidak bisa dipungkiri. Kemiskinan dan kemelaratan akibat penjajahan bangsa Eropa (Belanda), Jepang, maupun keterlibatan Indonesia karena Perang Dunia II terus dirasakan, bahkan sampai saat ini. Meskipun kaya sumber daya alam, Indonesia tergolong negara berkembang yang harus terus membangun dirinya supaya sejajar dengan negara-negara industri. Tentu sebuah perjuangan yang berat, tetapi harus dilalui, karena tekad untuk maju mewujudkan Indonesia yang sejahtera, lahir dan batin.
1.1 NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU
Pernahkah kamu mendengar atau membaca berita mengenai keadaan hidup di negaranegara dunia pertama? Coba kamu ceritakan kepada teman-temanmu keadaan hidup di sana! Nah, kalau kamu bisa bercerita demikian, berarti kamu sedikit banyak telah memahami pengertian dunia pertama. Apa yang ada dalam benakmu jika orang membicarakan masalah dunia pertama? Bagaimana dengan kehidupan di dunia ketiga? Apakah lebih maju dari dunia pertama atau justeru lebih mundur? Mengapa demikian keadaannya? Coba kamu bandingkan keadaan lingkungan kehidup di dunia pertama dan dunia ketiga! Bagaimana dengan dunia kedua?
Diskusi dan sharing pendapat ini kamu lakukan sebelum memelajari materi dunia pertama, dunia kedua, dan dunia ketiga. Karena itu, jangan takut salah atau keliru dalam mengemukakan pikiranpikiranmu. Bagikan pendapatmu sebanyakbanyaknya kepada teman-temanmu dan saling memperkaya. Kamu akan semakin memahami konsep-konsep “dunia pertama”, “dunia kedua”, dan “dunia ketiga” setelah kamu memelajari materi di bawah ini.
Untuk memicu pemikiranmu, coba bandingkan dua gambar di samping. Memang tidak menggambarkan seluruh aspek kehidupan, tetapi kedua gambar tersebut sedikit banyak mewakili kehidupan di dunia pertama dan dunia ketiga.
1.1.1 Pengertian dan Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju
A. Pengertian negara berkembang
Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita. Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang adalah negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan negara gagal (failed state). Dengan kata lain, negara berkembang berada di antara negara maju (tingkat teratas) dengan negara gagal (tingkat terendah). Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk disebut sebagai negara maju. Negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi relatif stabil dalam jangka waktu lama, juga dapat digolongkan sebagai negara industri baru.
Beberapa negara yang masuk kategori negara industri baru, antara lain Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong), Singapura, Korea Selatan, Yunani, Spanyol, dan Portugal. Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang. Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar negara Asia Tenggara. Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini masih menghadapi perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia, Myanmar, Irak, dan Korea Utara. Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang (digolongkan menurut wilayahnya) adalah sebagai berikut.
Coba buka atlas kalian! Temukanlah posisi negara-negara berkembang serta negara industri baru yang telah disebutkan di atas! Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara maju, atau mengalami kemunduran dan menjadi negara
gagal. Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini.
1. Sebagian besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.
2. Industrinya biasanya berlatarbelakang agraris, terutama memanfaatkan hasil kehutanan, pertanian, dan perikanan (industri sektor pertama dan sektor kedua).
3. Tenaga pertanian masih mengandalkan tenaga kerja manusia.
4. Luas lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang sederhana sehingga hasilnya tidak maksimal.
5. Pendapatan per kapita rendah.
6. Angka kelahiran dan kematian masih tinggi.
7. Tingginya angka pengangguran karena besarnya jumlah penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan.
8. Pendidikan formal tersebar secara tidak merata dengan kualitas yang buruk.
9. Kelebihan jumlah penduduk yang menyebabkan tidak terjangkau atau tidak meratanya pelayanan sosial.
10. Kedudukan dan peran wanita sangat terbatas dan cenderung dipandang sebagai kelas dua.
B. Pengertian negara maju
Istilah negara maju (developed country atau advanced country) dipakai untuk mengelompokkan negara- negara yang berkembang dan maju secara ekonomi, di mana sektor industri ketiga dan sektor industri keempat mendominasi. Untuk diketahui, sektor industri pertama dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengubah sumber daya alam menjadi barang setengah jadi untuk industri. Kegiatan ekonomi pada level ini umumnya meliputi sektor pertanian, agribisnis, kehutanan, dan pertambangan. Sektor industri kedua dalam kegiatan ekonomi meliputi kegiatan atau usaha mengolah barang setengah jadi yang dihasilkan pada kegiatan industri pertama untuk diolah lebih lanjut dan menghasilkan barang siap pakai. Termasuk dalam sektor ini adalah kegiatan manufaktur dan konstruksi.
Sektor industri ketiga lebih dikenal sebagai sektor jasa (industri jasa). Sektor ini umumnya meliputi kegiatan distribusi barang dan jasa (yang dihasilkan pada sektor industri kedua) kepada konsumen. Kegiatan ekonomi yang dominan dalam sektor industri ketiga antara lain transportasi barang dan jasa, distribusi, penjualan partai besar, bisnis hiburan, restoran, pariwisata, dan sebagainya. Sementara itu, sektor industri keempat merupakan kelanjutan dari kegiatan sektor industri ketiga. Kegiatan industri pada level ini umumnya berhubungan dengan bisnis jasa (service) yang bersifat intelektual. Misalnya, bisnis informasi dan komunikasi, konsultasi, pendidikan, penelitian dan pengembangan, kesehatan, kultur, dan sebagainya. Kegiatan ekonomi di negara maju yang didominasi oleh industri tingkat ketiga dan keempat itu akan memberikan pendapatan (income) yang tinggi. Penghasilan atau pendapatan yang tinggi tentu menentukan tingginya pendapatan perkapita (GNP perkapita), maupun tingginya Indeks Pertumbuhan Manusia (HDI). Dengan kata lain, industri tingkat ketiga dan keempat yang dimiliki negara maju memosisikannya pada tingkat negara dengan pendapatan perkapita dan HDI yang tinggi.
Selain kata “negara maju” (developed country atau advanced country), orang juga menggunakan kata negara industri (industrialized country), negara yang lebih maju (More Developed Country/MDC), negara yang lebih maju secara ekonomi (More Economically Developed Country/MEDC), negara-negara utara (Global North Country), dan negara pasca industri (post industrial country). Negara-negara yang termasuk kategori maju antara lain Jepang (Asia), Kanada dan Amerika Serikat (Amerika Utara), Australia dan Selandia Baru (Oseania), serta mayoritas negara-negara di Eropa Utara (seperti Denmark, Inggris, dan Swedia) dan Eropa Barat (seperti Jerman, Prancis, Belanda, dan lain-lain). Sementara itu, dalam statistik perdagangan internasional, Israel dan kelompok negara industri baru di kawasan Asia (Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan) ternyata juga diposisikan sebagai negara maju.
Coba buka kembali atlas kalian! Temukanlah posisi negara-negara maju yang telah disebutkan!
1. Tingkat pertumbuhan penduduk relatif lebih rendah.
2. Persebaran penduduk di daerah perkotaan jauh lebih tinggi daripada di daerah pedesaan.
3. Angka kelahiran sudah dapat dikontrol sehingga pertumbuhan penduduknya relatif rendah.
4. Angka buta hurufnya sangat rendah.
5. Pendapatan per kapitanya sangat tinggi.
6. Kualitas standar hidup penduduknya sangat tinggi karena tingginya pendapatan per kapita.
7. Pelayanan kesehatan penduduknya terjamin sehingga angka harapan hidup tinggi.
8. Tingkat kemiskinannya sangat rendah.
9. Kualitas pendidikannya sangat bagus.
10. Kegiatan utama penduduknya di bidang nonpertanian, terutama sektor industi ketiga dan keempat.
1. Tingkat pertumbuhan penduduk relatif lebih rendah.
2. Persebaran penduduk di daerah perkotaan jauh lebih tinggi daripada di daerah pedesaan.
3. Angka kelahiran sudah dapat dikontrol sehingga pertumbuhan penduduknya relatif rendah.
4. Angka buta hurufnya sangat rendah.
5. Pendapatan per kapitanya sangat tinggi.
6. Kualitas standar hidup penduduknya sangat tinggi karena tingginya pendapatan per kapita.
7. Pelayanan kesehatan penduduknya terjamin sehingga angka harapan hidup tinggi.
8. Tingkat kemiskinannya sangat rendah.
9. Kualitas pendidikannya sangat bagus.
10. Kegiatan utama penduduknya di bidang nonpertanian, terutama sektor industi ketiga dan keempat.
C. Indikator Penilaian
Setelah uraian mengenai negara berkembang dan negara maju di atas, pertanyaan masih harus dijawab adalah apa indikator yang menentukan pembagian tersebut? Pertanyaan ini penting untuk dijawab supaya menghindari pandangan bahwa pembagian negara-negara berdasarkan kategori negara berkembang dan kategori negara maju bersifat sewenang-wenang. Dalam arti ini, kita harus menegaskan bahwa pembagian tersebut mengacu pada indikator-indikator tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan.
Berikut beberapa hal yang dijadikan indikator/ ukuran penilaian untuk menggolongkan suatu negara sebagai negara maju atau berkembang.
a. Tingkat pertumbuhan penduduk.
b. Kualitas penduduk (tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan tingkat kesehatan).
c. Kemajuan teknologi dan penggunaannya.
d. Kemajuan industri dan penggunaannya.
e. Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA).
Kelima indikator pokok ini akan diuraikan lebih lanjut supaya kita memiliki gambaran mengenai bagaimana pengelompokan negara-negara tersebut ke dalam kategori negara berkembang dan negara maju.
a. Tingkat pertumbuhan penduduk.
b. Kualitas penduduk (tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan tingkat kesehatan).
c. Kemajuan teknologi dan penggunaannya.
d. Kemajuan industri dan penggunaannya.
e. Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA).
Kelima indikator pokok ini akan diuraikan lebih lanjut supaya kita memiliki gambaran mengenai bagaimana pengelompokan negara-negara tersebut ke dalam kategori negara berkembang dan negara maju.
a. Tingkat pertumbuhan penduduk
Menurut Carl Hub (1999: World Population Data Sheet) ��98% peningkatan jumlah penduduk dunia terjadi di negara-negara berkembang. Tingkat kelahiran di negara berkembang umumnya masih tinggi. Sebaliknya, sejumlah negara maju justru mengalami penyusutan atau penurunan jumlah penduduk. Gambaran pertumbuhan penduduk di negara maju dan berkembang dapat dilihat dari piramida penduduk. Perhatikan dan bandingkan piramida penduduk pada gambar 1.1.2 di bawah!
�� Piramida penduduk muda (gambar a) umumnya dimiliki negara berkembang, seperti Indonesia, Filipina, dan India. Komposisi penduduk muda lebih besar sehingga tingkat ketergantungan menjadi lebih tinggi.
�� Piramida penduduk stabil (gambar b) dimiliki oleh negara-negara industri, seperti Amerika Serikat dan Swedia.
�� Piramida penduduk stabil (gambar b) dimiliki oleh negara-negara industri, seperti Amerika Serikat dan Swedia.
Di negara-negara berkembang dan kurang maju peningkatan jumlah penduduk cukup dramatis. Misalnya, pada awal abad XXI Afrika mengalami pertumbuhan sebesar 34%. Tahun 1999 jumlah penduduk Afrika mengalami peningkatan ��13%. Angka penurunan cukup besar, namun masih jauh jika dibandingkan dengan negara maju. Negara-negara maju telah mampu menekan angka kelahiran penduduk
hingga kurang dari 1%. Population Reference Bureau menyebutkan bahwa wanita di wilayah subsahara Afrika memiliki Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) tertinggi, yaitu 6 anak per wanita. Angka Kelahiran Total paling rendah tercatat di Eropa Selatan, yaitu ratarata 1,3 anak per wanita.
hingga kurang dari 1%. Population Reference Bureau menyebutkan bahwa wanita di wilayah subsahara Afrika memiliki Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) tertinggi, yaitu 6 anak per wanita. Angka Kelahiran Total paling rendah tercatat di Eropa Selatan, yaitu ratarata 1,3 anak per wanita.
Di negara-negara berkembang pertumbuhan penduduk tergolong lebih tinggi dibandingkan negara- negara maju! Pertumbuhan penduduk Afrika termasuk paling tinggi yaitu 3 % per tahun. Amerika Latin, Asia, dan Oceania pertumbuhan penduduknya yaitu 2,1%; 1,9% dan 1,5% per tahun. Pertumbuhan penduduk paling rendah terdapat di wilayah Eropa yaitu 0,2% per tahun. Perhatikan tabel 1.1.1 di halaman berikut! Tabel tersebut memberikan gambaran negara-negara berpenduduk terbesar tahun 2001 dan prediksi untuk tahun 2010 dan 2025. Dari tabel terlihat, pada tahun 2001 terdapat 11 negara dengan penduduk di atas 50 juta jiwa. Pada tahun tersebut, India menjadi negara kedua setelah China, yang memiliki jumlah penduduk di atas satu miliar. Bagaimana dengan Indonesia? Pada tahun itu Indonesia menempati urutan keempat sebagai negara berpenduduk terbesar di dunia. Kondisi tersebut diperkirakan akan terus terjadi hingga tahun 2025. Perhatikan tabel 1.1.1 secara teliti! Bandingkanlah tingkat perkembangan penduduk negaranegara di kawasan Afrika dan Asia dengan negaranegara di kawasan Amerika Utara atau Eropa! Kemudian, perhatikan grafik yang ditunjukkan oleh gambar 1.1.3 dan 1.1.4 di halaman 8!
b. Kualitas penduduk
Kualitas penduduk suatu negara dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu dari:
�� tingkat pendidikan,
�� tingkat pendapatan (potensi ekonomi), dan
�� tingkat kesehatan.
Ketiga hal tersebut berkaitan satu sama lain, saling mempengaruhi dan sulit untuk dipisahkan. Coba simak baik-baik penjelasan berikut!
�� tingkat pendidikan,
�� tingkat pendapatan (potensi ekonomi), dan
�� tingkat kesehatan.
Ketiga hal tersebut berkaitan satu sama lain, saling mempengaruhi dan sulit untuk dipisahkan. Coba simak baik-baik penjelasan berikut!
1. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan suatu negara diukur dari:
banyak sedikitnya jumlah penduduk buta huruf, tingkat pendidikan yang ditamatkan, dan status usia sekolah. Suatu negara dikatakan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, apabila:
�� sebagian besar penduduknya telah bebas buta huruf;
�� tingkat pendidikan rata-rata penduduknya cukup tinggi;
�� semua penduduk usia sekolah menempuh pendidikan.
banyak sedikitnya jumlah penduduk buta huruf, tingkat pendidikan yang ditamatkan, dan status usia sekolah. Suatu negara dikatakan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, apabila:
�� sebagian besar penduduknya telah bebas buta huruf;
�� tingkat pendidikan rata-rata penduduknya cukup tinggi;
�� semua penduduk usia sekolah menempuh pendidikan.
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk suatu negara dipengaruhi oleh banyak hal. Di antaranya adalah beberapa hal berikut.
�� Rendahnya pendapatan penduduk. Akibatnya, orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
�� Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan.
�� Sarana dan prasarana pendidikan masih kurang memadai.
�� Tidak seimbangnya jumlah sarana pendidikan dengan jumlah penduduk usia sekolah.
�� Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan.
�� Sarana dan prasarana pendidikan masih kurang memadai.
�� Tidak seimbangnya jumlah sarana pendidikan dengan jumlah penduduk usia sekolah.
Jika dibandingkan kelompok negara berkembang, negara-negara maju memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi. Hal itu didukung oleh sarana dan prasarana belajar yang lebih lengkap dan modern. Coba perhatikan gambar 1.1.5 berikut!
2. Tingkat pendapatan (potensi ekonomi)
Potensi ekonomi suatu negara dapat dilihat dari pendapatan per kapita penduduk. Selain itu, juga terlihat dari jenis tenaga kerja serta daya beli penduduk terhadap suatu produk.
�� Pendapatan per kapita adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan per kapita diperoleh dari hasil bagi Produk Nasional Bruto (Gross National Product/ GNP) dengan jumlah penduduk. Jadi, makin tinggi GNP dan makin sedikit jumlah penduduk suatu negara, maka pendapatan per kapitanya akan makin besar. Pertumbuhan ekonomi di negara maju pada umumnya sangat pesat. Oleh karena itu pendapatan per kapita penduduknya juga sangat tinggi. Sebaliknya, di negara berkembang pendapatan per kapita penduduk rendah. Untuk lebih jelas, perhatikan tabel 1.1.2 di halaman berikut!
�� Pendapatan per kapita adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan per kapita diperoleh dari hasil bagi Produk Nasional Bruto (Gross National Product/ GNP) dengan jumlah penduduk. Jadi, makin tinggi GNP dan makin sedikit jumlah penduduk suatu negara, maka pendapatan per kapitanya akan makin besar. Pertumbuhan ekonomi di negara maju pada umumnya sangat pesat. Oleh karena itu pendapatan per kapita penduduknya juga sangat tinggi. Sebaliknya, di negara berkembang pendapatan per kapita penduduk rendah. Untuk lebih jelas, perhatikan tabel 1.1.2 di halaman berikut!
�� Tenaga kerja terbagi atas tenaga kerja terdidik dan tenaga kerja tidak terdidik. Dari keduanya, tenaga kerja terdidik lebih potensial untuk bidang ekonomi karena mampu mendayagunakan potensi alam dengan lebih baik. Sebagian besar penduduk negara maju adalah tenaga kerja terdidik yang bekerja di bidang nonagraris (industri, perdagangan, dan jasa). Tenaga kerja di negara berkembang sebagian besar kurang terdidik dan lebih banyak yang bekerja di bidang agraris.
�� Potensi daya beli penduduk terhadap suatu produk merupakan potensi ekonomi nyata dalam menyerap hasil industri. Bila daya beli penduduk rendah, maka hasil industri tidak akan terserap sehingga berakibat buruk pada produksi selanjutnya. Negara yang memiliki daya beli tinggi disebut negara kaya, dan yang memiliki daya beli rendah disebut negara miskin.
�� Potensi daya beli penduduk terhadap suatu produk merupakan potensi ekonomi nyata dalam menyerap hasil industri. Bila daya beli penduduk rendah, maka hasil industri tidak akan terserap sehingga berakibat buruk pada produksi selanjutnya. Negara yang memiliki daya beli tinggi disebut negara kaya, dan yang memiliki daya beli rendah disebut negara miskin.
Potensi ekonomi penduduk semakin rendah sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga tidak mampu menyediakan sandang, pangan, dan papan sesuai jumlah penduduk.
3. Tingkat kesehatan
Suatu negara memiliki kualitas kesehatan yang baik, jika ditandai dengan tingginya angka harapan hidup masyarakat, dan rendahnya angka kematian bayi.
�� Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batas usia seseorang memiliki harapan hidup sejak lahir sampai meninggal dunia.
�� Angka kematian bayi adalah jumlah bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 jumlah bayi lahir hidup.
�� Angka harapan hidup adalah angka yang menunjukkan batas usia seseorang memiliki harapan hidup sejak lahir sampai meninggal dunia.
�� Angka kematian bayi adalah jumlah bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 jumlah bayi lahir hidup.
Di negara maju fasilitas kesehatan berkembang cepat, peralatan kedokteran lebih canggih, jumlah tenaga medis sebanding dengan jumlah penduduk, dan tingkat gizi masyarakat tinggi. Di negara berkembang hal yang terjadi adalah kebalikan dari kondisi tersebut. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan serta petugas medis belum sebanding dengan jumlah penduduk.
c. Kemajuan dan penggunaan teknologi
Tingkat pendidikan yang tinggi di negara maju berdampak pada perkembangan teknologi. Makin tinggi tingkat pendidikan, makin pesat perkembangan teknologi.
Para ahli di negara maju mampu menghasilkan berbagai teknologi baru yang semakin modern dan sangat berfaedah. Teknologi mencakup banyak bidang, misalnya:
Para ahli di negara maju mampu menghasilkan berbagai teknologi baru yang semakin modern dan sangat berfaedah. Teknologi mencakup banyak bidang, misalnya:
1. Teknologi pangan
Teknologi pangan berhubungan dengan penemuan berbagai cara baru dalam pengolahan hasil pertanian, peternakan, perikanan, serta cara pengawetan, penyimpanan, dan pengepakan.
2. Teknologi komunikasi
Di negara maju, penemuan berbagai alat komunikasi semakin canggih dari hari ke hari (handphone, PDA, dan lain-lain).
3. Teknologi kedokteran
Misalnya penemuan teknologi foto rontgen dengan sinar X, teknologi operasi laser, dan lain-lain. Kesemuanya itu sangat membantu terciptanya masyarakat dengan tingkat kesehatan tinggi.
4. Teknologi informasi
Teknologi ini berkaitan dengan komputer dan pemakaiannya. Komputer dengan pengolahan dan pembuatan data base yang semakin canggih sangat berperan dalam segala bidang (perbankan, kependudukan, perdagangan, dan sebagainya) Sebaliknya, di negara berkembang, rendahnya tingkat pendidikan penduduk berdampak pada terlambatnya perkembangan teknologi. Atau, meskipun banyak hasil teknologi modern dapat diimpor dari negara maju, namun rendahnya tingkat pendidikan menghambat kemampuan untuk mengoperasikan teknologi tersebut.
d. Kemajuan dan penggunaan industri
Kemajuan dan penggunaan industri merupakan ukuran penting yang membedakan negara maju dan negara berkembang. Pada umumnya, negara maju menjadikan industri sebagai tulang punggung perekonomian. Sebaliknya, di negara berkembang, industrialisasi masih belum berkembang.
Sering kali negara berkembang harus membeli hasil industri dari negara maju, meskipun sebenarnya bahan mentah produksi berasal dari negaranya. Misalnya, negara berkembang hanya dapat menghasilkan kayu gelondongan. Lalu negara tersebut mengekspornya ke negara maju. Di negara maju kayu diolah menjadi kayu lapis, chipboard, dan sebagainya. Lalu negara berkembang membeli hasil olahan tersebut dari negara maju. Perkembangan industri suatu negara sangat dipengaruhi oleh perkembangan atau kemajuan teknologinya. Beberapa bentuk industri, adalah:
�� industri pertanian, kehutanan, dan perikanan;
�� industri pertambangan;
�� industri manufaktur;
�� industri konstruksi;
�� dan sebagainya.
�� industri pertanian, kehutanan, dan perikanan;
�� industri pertambangan;
�� industri manufaktur;
�� industri konstruksi;
�� dan sebagainya.
e. Pengolahan sumber daya alam
Setiap negara memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda baik kuantitas maupun kualitasnya. Sumber daya alam meliputi pertanian, peternakan, kehutanan, dan pertambangan. Negara dengan kekayaan sumber daya alam yang besar belum tentu menjadi negara kaya. Sebaliknya, negara yang sumber daya alamnya terbatas dapat menjadi negara kaya. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan kemampuan pengolahan sumber daya alam yang ada.
Terdapat dua hal yang mungkin terjadi. Pertama, di negara berkembang kegiatan eksploitasi SDA cukup tinggi, namun kemampuan pengolahan masih kurang. Kedua, negara berkembang belum mampu melakukan eksploitasi SDA sama sekali. Hal itu disebabkan antara lain oleh:
�� belum dimilikinya tenaga ahli;
�� belum dimilikinya teknologi pendukung; dan
�� tidak dimilikinya dana yang cukup.
Terdapat dua hal yang mungkin terjadi. Pertama, di negara berkembang kegiatan eksploitasi SDA cukup tinggi, namun kemampuan pengolahan masih kurang. Kedua, negara berkembang belum mampu melakukan eksploitasi SDA sama sekali. Hal itu disebabkan antara lain oleh:
�� belum dimilikinya tenaga ahli;
�� belum dimilikinya teknologi pendukung; dan
�� tidak dimilikinya dana yang cukup.
Akhirnya negara berkembang sering kali harus membayar ahli dan menyewa peralatan dari negara lain yang tergolong maju. Negara maju memiliki teknologi dan keterampilan mengolah sumber daya alam. Sebaliknya, negara berkembang hanya memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah tanpa memiliki tenaga-tenaga terampil untuk mengolahnya. Negara berkembang umumnya adalah bekas negara jajahan. Pada masa penjajahan kegiatan pertanian dan pertambangan dibudidayakan untuk kepentingan penjajah. Setelah merdeka, ketika belum memiliki pabrik pengolahan sendiri, negara berkembang hanya memperoleh pendapatan dari hasil ekspor bahan mentah indutri ke negara maju. Misalnya karet mentah, kayu gelondongan, berbagai rempah, dan lain-lain.
D. Ciri-ciri berkembang dan negara negara maju
Memang uraian di atas sudah sedikit banyak menyinggung ciri-ciri negara berkembang dan negara maju serta persebarannya. Meskipun demikian, ciri-ciri tersebut dapat lebih diperjelas lagi dengan mendata berbagai materi yang tersebar menjadi satu bagian khusus. Nah, ciri-ciri negara berkembang dan negara maju dapat diuraikan lebih lanjut berikut.
a. Ciri-ciri negara berkembang
Negara berkembang memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut.
�� Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk besar serta penyebaran kurang merata.
�� Kualitas penduduk masih kurang atau rendah, ditandai dengan:
�� rendah atau kurangnya tingkat pendidikan penduduk;
�� rendahnya tingkat pendapatan penduduk ditandai dengan rendahnya GNP dan pendapatan per kapita. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor agraris. Distribusi pendapatan juga belum merata.
�� rendah atau kurangnya tingkat kesehatan penduduk ditandai dengan rendahnya angka harapan hidup dan tingginya angka kematian bayi.
�� Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk besar serta penyebaran kurang merata.
�� Kualitas penduduk masih kurang atau rendah, ditandai dengan:
�� rendah atau kurangnya tingkat pendidikan penduduk;
�� rendahnya tingkat pendapatan penduduk ditandai dengan rendahnya GNP dan pendapatan per kapita. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor agraris. Distribusi pendapatan juga belum merata.
�� rendah atau kurangnya tingkat kesehatan penduduk ditandai dengan rendahnya angka harapan hidup dan tingginya angka kematian bayi.
�� Teknologi masih kurang atau belum berkembang dengan baik. Pengoperasian teknologi impor dari negara maju masih mengandalkan tenaga ahli dari negara bersangkutan. Dalam hal ini negara berkembang masih tergantung pada negara maju.
�� Industri belum berkembang. Perekonomian negara masih didominasi oleh sektor agraris.
�� Pengolahan sumber daya alam masih kurang maksimal. Penyebab utama adalah kurangnya tenaga kerja terdidik/ahli dan belum adanya penggunaan teknologi modern.
�� Industri belum berkembang. Perekonomian negara masih didominasi oleh sektor agraris.
�� Pengolahan sumber daya alam masih kurang maksimal. Penyebab utama adalah kurangnya tenaga kerja terdidik/ahli dan belum adanya penggunaan teknologi modern.
b. Ciri-ciri negara maju
Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan ciri-ciri negara maju sebagai berikut.
�� Tingkat pertumbuhan penduduk rendah.
�� Kualitas penduduk tinggi dan bersifat merata, ditandai dengan:
�� Tingkat pertumbuhan penduduk rendah.
�� Kualitas penduduk tinggi dan bersifat merata, ditandai dengan:
- tingginya tingkat pendidikan;
- tingginya tingkat pendapatan penduduk ditandai tingginya GNP dan pendapatan per kapita (Sebagian besar penduduk bekerja di sektor industri, perdagangan, dan jasa. Pendapatan merata dan tingkat pengangguran kecil);
- tingginya tingkat kesehatan penduduk ditandai dengan tingginya angka harapan hidup dan rendahnya angka kematian bayi.
�� Teknologi berkembang baik dan memiliki kemajuan pesat.
�� Industri menjadi tulang punggung perekonomian dan berkembang dengan pesat.
�� Pengolahan sumber daya alam dilakukan secara maksimal dengan bantuan tenaga ahli dan teknologi modern.
�� Industri menjadi tulang punggung perekonomian dan berkembang dengan pesat.
�� Pengolahan sumber daya alam dilakukan secara maksimal dengan bantuan tenaga ahli dan teknologi modern.
E. Beberapa istilah lain
Sering negara berkembang disebut sebagai negara dunia ketiga dan negara maju disebut negara dunia pertama. Mengapa disebut demikian? Lalu, negara-negara apa saja yang disebut negara dunia kedua? Apakah ada negara dunia keempat, dan seterusnya? “Dunia Ketiga” adalah sebuah istilah yang pertama kali diciptakan pada 1952 oleh seorang ekonom dan demografer Perancis Alfred Sauvy dalam
sebuah artikelnya yang terbit dalam majalah Perancis L'Observateur, yang terbit tanggal 14 Agustus 1952. Istilah “dunia ketiga” semula dipakai untuk menyebut negara-negara yang tidak bersekutu dengan Blok Barat ataupun Blok Soviet yang sedang berkonfrontasi selama masa Perang Dingin. Sauvy memakai istilah “dunia ketiga“ untuk menyebut negara-negara yang sedang berkembang di kawasan Amerika Latin, Afrika, Oseania, dan Asia yang tidak bersekutu dengan Blok Barat atau Blok Kapitalis (disebut juga Blok NATO) selama Perang Dingin (1945-1989). Itu berarti negara-negara dunia ketiga adalah negara-negara yang tidak termasuk Blok Barat. Negara-negara yang masuk dan menjadi anggota Blok Barat, pada gilirannya, disebut sebagai negara-negara “dunia pertama”. Sementara, negaranegara
“dunia kedua” adalah negara-negara yang menjadi anggota Blok Timur (Pakta Warsawa) ATAU Blok Komunis. Istilah-istilah ini dipakai pasca Perang Dunia II dan terus mewarnai percaturan politik dunia selama masa Perang Dingin.
sebuah artikelnya yang terbit dalam majalah Perancis L'Observateur, yang terbit tanggal 14 Agustus 1952. Istilah “dunia ketiga” semula dipakai untuk menyebut negara-negara yang tidak bersekutu dengan Blok Barat ataupun Blok Soviet yang sedang berkonfrontasi selama masa Perang Dingin. Sauvy memakai istilah “dunia ketiga“ untuk menyebut negara-negara yang sedang berkembang di kawasan Amerika Latin, Afrika, Oseania, dan Asia yang tidak bersekutu dengan Blok Barat atau Blok Kapitalis (disebut juga Blok NATO) selama Perang Dingin (1945-1989). Itu berarti negara-negara dunia ketiga adalah negara-negara yang tidak termasuk Blok Barat. Negara-negara yang masuk dan menjadi anggota Blok Barat, pada gilirannya, disebut sebagai negara-negara “dunia pertama”. Sementara, negaranegara
“dunia kedua” adalah negara-negara yang menjadi anggota Blok Timur (Pakta Warsawa) ATAU Blok Komunis. Istilah-istilah ini dipakai pasca Perang Dunia II dan terus mewarnai percaturan politik dunia selama masa Perang Dingin.
Namun, istilah “dunia ketiga” dewasa ini digunakan untuk menyebut semua negara yang masuk dalam kategori “negara berkembang (developing country), tanpa memedulikan aliansi geopolitiknya. Dalam pemikiran Sauvy, “dunia ketiga” dihubungkan dengan “golongan ketiga” atau tiers etat dalam hierarki kekuasaan Perancis sebelum dan selama revolusi. Golongan ketiga ini dilawankan dengan “golongan kedua” (para biarawan) dan “golongan pertama” (para bangsawan) yang memiliki berbagai hak istimewa. Perbandingan semacam ini memiliki implikasi bahwa dunia ketiga tidak hanya memiliki hakhak yang sangat terbatas dan dibatasi. Dunia ketiga pun dieksploitasi untuk kepentingan dunia pertama. Praktik penjajahan baik sebelum Perang Dunia Ketiga maupun setelahnya menunjukkan kebenaran pemahaman Sauvy ini. Negara-negara dunia ketiga umumnya berada di bawah penjajahan bangsa Eropa. Eksistensi negara-negara tersebut terwujud dan diperjuangkan melalui perang melawan bangsa penjajah. Karena itu, keadaan ekonomi di negara-negara dunia ketiga sangat terkebelakang. Berbagai sumber daya alam dieksploitasi untuk kepentingan negranegara dunia pertama alias penjajah. Setelah Perang Dunia II pun negara-negara Barat (dunia pertama) dan negara-negara komunis (dunia kedua) berusaha dan bersaing menguasai negara-negara dunia ketiga. Demikianlah, negara-negara dunia ketiga masuk dan menjadi bagian yang diperebutkan selama masa Perang Dingin. Itulah sebabnya mengapa negara-negara dunia ketiga pun sering disebut sebagai negaranegara non-blok (Non Align Countries). Untuk sebagiannya, istilah dunia ketiga (tidak termasuk Cina karena secara politik masuk menjadi anggota Blok Komunis) muncul pertama kali secara politik dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955. Pada saat inilah negara-negara
Asia-Afrika yang tidak masuk dalam Nlok Barat (dunia pertama) maupun Blok Timur (dunia kedua) mendeklarasikan diri sebagai negara-negara non-blok. Sejak saat inilah dunia ketiga identik dengan non-blok. Belakangan ini muncul istilah “dunia keempat”. Istilah ini dipakai untuk menyebut negara-negara yang tidak berkembang dalam sektor industri dan menggantungkan hidup hanya dari sektor pertanian. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut negara- negara yang masyarakatnya masih hidup secara tradisional dan berpindah-pindah (nomaden). Negara-negara yang dikategorikan sebagai negara gagal (failed countries) pun dikategorikan sebagai negara-negara dunia keempat.
Asia-Afrika yang tidak masuk dalam Nlok Barat (dunia pertama) maupun Blok Timur (dunia kedua) mendeklarasikan diri sebagai negara-negara non-blok. Sejak saat inilah dunia ketiga identik dengan non-blok. Belakangan ini muncul istilah “dunia keempat”. Istilah ini dipakai untuk menyebut negara-negara yang tidak berkembang dalam sektor industri dan menggantungkan hidup hanya dari sektor pertanian. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut negara- negara yang masyarakatnya masih hidup secara tradisional dan berpindah-pindah (nomaden). Negara-negara yang dikategorikan sebagai negara gagal (failed countries) pun dikategorikan sebagai negara-negara dunia keempat.
1.1.2 Peta Wilayah Negara Berkembang dan Negara Maju
Berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya dapat diketahui kelompok negara maju dan berkembang adalah sebagai berikut.
1. Kelompok negara maju
Negara maju terdapat di kawasan benua Eropa (Inggris, Perancis, Belanda, Swiss, Denmark, Swedia, dan Jerman), Amerika Utara (Amerika Serikat dan Kanada), kawasan Asia (Jepang), dan kawasan Oceania (Australia dan Selandia Baru).
2. Kelompok negara berkembang
Negara berkembang terdapat di sebagian besar kawasan Asia (kecuali Jepang), sebagian Afrika (Tanzania,Kongo, Nigeria, Kenya, dan Uganda), dan sebagian Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Colombia, Peru, dan Venezuela) .
3. Kelompok negara dunia ketiga
Dalam tingkat lebih rendah di bawah negara berkembang adalah negara kurang berkembang dan negara terbelakang (negara dunia ketiga). Sebagian besar negara-negara di kawasan Afrika masuk dalam kelompok ini.
4. Kelompok negara industri baru
Setingkat lebih tinggi di atas negara berkembang yaitu negara industri baru, adalah Singapura, Cina, Hongkong, Korea Selatan, Taiwan (Asia Tenggara dan Asia Timur); Brasil dan Meksiko (Amerika Selatan dan Amerika Tengah); Yunani, Portugal, Spanyol, Yugoslavia (Eropa). Perhatikan peta pada gambar 1.1.10 di halaman berikut, yang menunjukkan persebaran berbagai kelompok negara di atas!
0 komentar:
Posting Komentar