- Orientasi: Memperkenalkan peserta, tempat dan waktu.
- Acara: Menggambarkan serangkaian peristiwa yang terjadi di masa lalu.
- Reorientation : Berisi komentar pribadi dari seorang penulis cerita tersebut.
Narrative adalah teks yang memfokuskan peserta tertentu.
Fungsi adalah untuk memberitahu cerita atau peristiwa masa lalu dan menghibur pembaca.
- Orientasi: memperkenalkan para peserta dan menginformasikan waktu dan tempat
- Komplikasi: Menggambarkan krisis kenaikan yang para peserta harus dilakukan dengan.
- Resolusi: Menampilkan cara peserta untuk memecahkan krisis, lebih baik atau lebih buruk,
SANGKURIANG
Long Time Ago, there was a kingdom in Priangan Land. Lived a happy family. They were a father in form of dog,his name is Tumang, a mother which was called is Dayang Sumbi, and a child which was called Sangkuriang.One day, Dayang Sumbi asked her son to go hunting with his lovely dog, Tumang. After hunting all day, Sangkuriang began desperate and worried because he hunted no deer. Then he thought to shot his own dog. Then he took the dog liver and carried home.
Soon Dayang Sumbi found out that it was not deer lever but Tumang's, his own dog. So, She was very angry and hit Sangkuriang's head. In that incident, Sangkuriang got wounded and scar then cast away from their home.
Years go bye, Sangkuriang had travel many places and finally arrived at a village. He met a beautiful woman and felt in love with her. When they were discussing their wedding plans, The woman looked at the wound in Sangkuriang's head. It matched to her son's wound who had left severall years earlier. Soon she realized that she felt in love with her own son.
She couldn't marry him but how to say it. Then, she found the way. She needed a lake and a boat for celebrating their wedding day. Sangkuriang had to make them in one night. He built a lake. With a dawn just moment away and the boat was almost complete. Dayang Sumbi had to stop it. Then, she lit up the eastern horizon with flashes of light. It made the cock crowed for a new day.
Sangkuriang failed to marry her. She was very angry and kicked the boat. It felt over and became the mountain of Tangkuban Perahu Bandung.
Lama waktu lalu, ada sebuah kerajaan di Parahyangan tanah. Hidup keluarga yang bahagia. Mereka adalah seorang ayah dalam bentuk anjing, namanya adalah si Tumang, seorang ibu yang disebut adalah Dayang Sumbi, dan seorang anak yang disebut Sangkuriang.
Suatu hari, Dayang Sumbi meminta anaknya untuk pergi berburu dengan anjingnya yang indah, si Tumang. Setelah berburu sepanjang hari, Sangkuriang mulai putus asa dan khawatir karena ia diburu tidak rusa. Kemudian dia berpikir untuk ditembak anjingnya sendiri. Kemudian ia mengambil anjing hati dan dibawa pulang.
Segera Dayang Sumbi menemukan bahwa itu bukan rusa tuas tetapi si Tumang, anjingnya sendiri. Jadi, ia adalah kepala sangat marah dan memukul Sangkuriang. Dalam insiden itu, Sangkuriang mendapat terluka dan scar kemudian melemparkan jauh dari rumah mereka.
Tahun pergi bye, Sangkuriang memiliki perjalanan yang banyak tempat dan akhirnya tiba di desa. Ia bertemu seorang wanita cantik dan merasakan jatuh cinta dengannya. Ketika mereka sedang mendiskusikan rencana pernikahan mereka, wanita yang tampak di luka di kepala Sangkuriang's. Cocok untuk anaknya luka yang telah meninggalkan severall tahun sebelumnya. Segera dia menyadari bahwa dia merasakan jatuh cinta dengan anaknya sendiri.
Dia tidak bisa menikah dengannya tapi bagaimana mengatakannya. Kemudian, dia menemukan cara. Ia membutuhkan sebuah danau dan perahu untuk merayakan hari pernikahan mereka. Sangkuriang harus membuat mereka dalam satu malam. Ia membangun sebuah danau. Dengan fajar hanya saat pergi dan perahu adalah hampir selesai. Dayang Sumbi harus menghentikannya. Kemudian, ia menerangi cakrawala timur dengan kilatan cahaya. Hal itu membuat ayam berkokok untuk hari baru.
Sangkuriang gagal untuk menikahinya. Dia sangat marah dan menendang perahu. Itu merasa atas dan menjadi Gunung Tangkuban Parahu Bandung
Sangkuriang gagal untuk menikahinya. Dia sangat marah dan menendang perahu. Itu merasa atas dan menjadi Gunung Tangkuban Parahu Bandung
0 komentar:
Posting Komentar