Berbicara soal kultur demokrasi dan pluralisme, Indonesia sedikit mirip dengan AS. Negara Indonesia dan AS terdiri dari berbagai suku, ras dan agama serta sangat menjunjung tinggi demokrasi. Namun berbicara soal penerapan teknologi pada berbagai bidang, sepertinya Indonesia harus belajar banyak dari AS.
Pilpres di AS yang sedang berlangsung saat ini selain menerapkan voting tradisional, juga menerapkan e-voting dimana para pemilih bisa memilih secara online calon presiden incumbent dari partai Demokrat, Barack Obama atau calon presiden dari partai Republik, Mitt Romney.
Menariknya, Democracy Live, sebuah perusahaan teknologi yang bertanggung jawab dalam proses e-voting ini menyediakan aplikasi e-voting ini untuk bisa di-install para calon pemilih di tablet andalan Microsoft, yaitu Microsoft Surface. Dengan tablet ini, para pemilih bisa memilih secara online calon presiden yang mereka pilih.
Hal ini sungguh berbeda dengan Indonesia yang masih menggunakan paku untuk mencoblos kertas suara. Penerapan teknologi tentunya akan mengurangi biaya dan mempercepat hasil perhitungan.
Terkait hal ini, hasil pemilu di AS sudah mendapat hasil dimana Obama kembali akan menjadi presiden AS untuk periode berikutnya. Obama meraih 274 suara electoral college mengalahkan Romney yang hanya meraih 201 suara electoral college. Perhitungan suara berlangsung sangat seru dan ketat, menunjukkan kedua karakter calon presiden memang kuat.
Untuk suara individual Romney unggul dibandingkan Obama. Romney sejauh ini berhasil mendapatkan popular vote sebanyak 40.912.963 suara atau 51 persen. Sementara Obama mengumpulkan 39.906.972 suara atau 49 persen.
Obama langsung mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya melalui akun Twitternya
This happened because of you. Thank you.
We're all in this together. That's how we campaigned, and that's who we are. Thank you. -bo
Four more years. pic.twitter.com/bAJE6Vom